Jumat, 07 Januari 2011

MODUL TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

A. LATAR BELAKANG

Peningkatan mutu proses belajar mengajar ( PBM ) merupakan persoalan penting dalam program Kejar Paket B Setara maupun Kejar Paket C Setara. Istilah belajar lebih menekankan pada aktivitas Warga Belajar/Peserta Didik, sedangkan istilah mengajar lebih menekankan pada aktivitas Pendidik/Tutor.

Tidaklah mengherankan apabila seluruh aktivitas yang berlangsung dalam kelompok belajar semuanya dipusatkan untuk memacu Warga Belajar/peserta didik untuk belajar. Sebagai Pamong Belajar / Tutor seringkali bertanya tanya serta ingin memperoleh jawaban yang meyakinkan terhadap pertanyaan “ Apakah Warga Belajar sudah belajar sesuatu yang saya ajarkan ?”. Kemampuan apa yang sudah diperoleh Warga Belajar ?, Kemajuan apa yang sudah didapatkan oleh Warga Belajar ?, Apakah kemajuan itu akibat Pendidik/Tutor yang mengajar ?. untuk memperoleh jawaban yang memuaskan dibutuhkan berbagai informasi yang lengkap, teliti dan relevan. Sesubungan dengan itu Tes/Evaluasi harus dilakukan, sebagai pembuka jawabannya. Untuk meningkatkan aktivitas belajar dan memotivasi peserta didik Paket B setara maupun Paket C setara harus ada Evaluasi/Tes. Salah satu bentuk Tes yang dilakukan oleh Pendidik/Tutor atau Pamong Belajar adalah Tes Kesegaran jasmani Peserta didik paket B maupun Warga Paket C.

Tes Kesegaran Jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh karyawan berbeda dengan peserta didik dan sebagainya. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang dibutuhkan oleh orang dewasa, bahkan kadar kebutuhan kesegaran jasmani itu sangat individual.

Untuk mengetahui dan menilai kadar kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan melaksanakan pengukuran atau tes kesegaran jasmani. Untuk melakukan tes kesegaran jasmani diperlukan alat/instrument sebagai tolok ukur.

Tes Kesegaran Jasmani di Indonesia untuk umur 13 – 15 tahun dan 16 – 19 tahun ini merupakan sebagai tolok ukur. Dengan demikian tolok ukur ini tidak dapat dipergunakan untuk mengukur kesegaran jasmani mereka yang tidak termasuk kelompok umur tersebut.

Pada lokakarya kesegaran Jasmani Indonesia tahun 1984 telah disepakati bahwa tes kesegaran jasmani Indonesia untuk umur 13 – 15 tahun dan 16 – 19 tahun dan berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Dengan dasar pertimbangan adalah bawha tolok ukur ini seluruhnya disusun dengan kondisi anak Indonesia. Modul Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk umur 13-15 tahun dan 16 – 19 tahun dan memuat cara-cara melaksanakan tes sebagai.upaya untuk mengetahui dan mengukur kesegaran jasmani untuk remaja usia 13 – 19 tahun.

Kiranya modul ini dapat dipergunakan sebagai pedoman Tutor Penjaskes untuk mengadakan Evaluasi /Tes Kesegaran Jasmani Peserta Didik Paket B maupun Peserta didik Paket C Setara.

B. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini Pendidik/Tutor/Pamong Belajar dan Warga Binaan dapat :

1. Untuk meningkatkan prestasi belajar

2. Dapat meningkatkan prestasi kerja

3. Dapat meningkatkan prestasi olahraga

C. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

UNTUK REMAJA

USIA 13 – 15 TAHUN DAN USIA 16 – 19 TAHUN

a. Rangkaian Tes

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk remaja umur 13 – 15 tahun dan usia 16 – 19 tahun dibedakan antara purta dan putri :

1. Untuk Putra terdiri dari

a. Lari cepat 50 meter usia 13 – 15 tahun dan 60 meter untuk 16 – 19 tahun






b. Gantung angkat tubuh selama 60 detik






c. Baring duduk selama 60 detik






d. Loncat tegak

papan berskala dipasang pada dinding

e. Lari jauh 1000 meter usia

13 – 16 tahun dan 1200 meter untuk usia 16 – 19 tahun






2. Untuk Putri terdiri dari :

a. Lari cepat 50 meter usia 13 – 15 tahun dan 60 meter untuk usia 16 – 19 tahun

b. Gantung sikuk tekuk 60 detik

c. Baring duduk 60 detik

d. Loncat tegak

e. Lari jauh 800 meter usia 13 – 15 tahun dan 1000 meter untuk usia 16 – 19 tahun

b. Kegunaan Tes

Tes kesegaran Jasmani Indonesia dipergunakan untuk mengukur dan

menentukan tingkat kesegaran jasmani remaja/warga belajar usia 13-15 tahun dan usia 16 – 19 tahun.

c. Alat dan Fasilitas

1. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin

2. Stopwatch

3. Bendera start

4. Tiang pancang

5. Nomor dada

6. Palang tunggal

7. Papan berskala untuk loncat tegak

8. Serbuk kapur

9. Penghapus

10. Formulir tes dan alat tulis

11. Peluit

12. Dan lain-lain

d. Ketentuan Pelaksanaan

1. Tes Kesegaram Jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan waktu.

2. Adapun urutan pelasanaan adalah :

Pertama : lari 50 meter usia 13 -15 tahun dan 60 meter untuk usia 16 –

19 tahun

Kedua : - Gantung angkat tubuh untuk purta

- Gantung siku tekuk untuk putrid

Ketiga : Baring duduk

Keempat : Loncat tegak

Kelima : - lari 1000 meter untuk putra usia 13- 15 tahun dan 1200 meter

untuk usia 16 – 19 tahun

- Lari 800 meter untuk putrid usia 13 – 15 tahun dan 1000 meter untuk usia 16 – 19 tahun

D. PELAKSANAAN

  1. Petunjuk Umum

1. Peserta

a. Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta benar-benar dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes

b. Diharapkan peserta sudah makan sedikitnya 2 jam sebelum melakukan tes

c. Disarankan memakai pakaian olahraga dan bersepatu olahraga

d. Hendaknya mengerti dan memahami cara melaksanakan tes

e. Sebelum tes dimulai, peserta diharapkan melakukan pemanasan ( warming up ) terlebih dahulu

f. Jika tidak dapat melakukan satu jenis tes atau lebih dinyatakan gagal/tidak mendapatkan nilai

2. Petugas

a. Harap memberikan pemanasan terlebih dahulu

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba gerakan-gerakan

c. Harap memperhatikan perpindahan pelaksanaan butir satu ke butir berikutnya secepat mungkin

d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat oleh petugas

e. Bagi peserta yang tidak dapat melakukan satu butir/lebih tidak diberi nilai

f. Untuk mencatat hasil tes dapat mempergunakan formulir tes perorangan atau gabungan

  1. Penjelasan butir-butir tes

1. Untuk Putra

a. LARI CEPAT

Melakukan lari secepat-cepatnya dengan jarak tempuh 50 meter bagi testi 13 – 15 tahun dan 60 meter bagi testi umur 16 – 19 tahun

b. ANGKAT TUBUH SIKU TEKUK

Melakukan angkat tubuh sebanyak mungkin, selama 60 detik bagi testi umur 13 – 19 tahun

c. BARING DUDUK

Melakukan baring duduk sebanyak mungkin, selama 60 detik bagi testi umur 13 – 19 tahun

d. LONCAT TEGAK

1. Meloncat setinggi mungkin, 3 kali kesempatan

2. Mempergunakan papan atau tembok yang ada skala 0 s/d 150 / 200 cm, digantung pada tembok dengan ketinggian 150 cm dari permukaan lantai

e. LARI JARAK MENENGAH

1. Melakukan lari dengan jarak tempuh 1000 meter bagi testi umur 13 – 15 tahun dan 1200 meter bagi testi umur 16 – 19 tahun.

2. Sikap permulaan lari jarak menengah dengan start berdiri dan dan aba-aba “ siap”’ “ ya “.

2. Untuk Putri

a. LARI CEPAT

Melakukan lari secepat-cepatnya dengan jarak tempuh 50 meter bagi testi umur 13 – 15 tahun dan 60 meter bagi testi umur 16 – 19 tahun

b. ANGKAT TUBUH SIKU TEKUK

Melakukan angkat tubuh siku tekuk sebanyak mungkin, selama 30 detik bagi testi umur 13 – 19 tahun

c. BARING DUDUK

Melakukan baring duduk sebanyak mungkin, selama 60 detik bagi testi umur 13 – 19 tahun

d. LONCAT TEGAK

1. Meloncat setinggi mungkin, 3 kali kesempatan

2. Mempergunakan papan atau tembok yang ada skala 0 s/d 150 / 200 cm, digantung pada tembok dengan ketinggian 150 cm dari permukaan lantai

e. LARI JARAK MENENGAH

1. Melakukan lari dengan jarak 800 meter bagi testi umur 13 s/d 15 tahun

2. melakukan lari dengan jarak 1000 meter bagi testi umur 16 s/d 19 tahun

E. PETUNJUK PELAKSANAAN TES

1. Lari 50 meter dan 60 meter

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan remaja usia 13 s/d 15 tahun dan 16 s/d 19 tahun

b. Alat dan fasilitas

*) lintasan lurus, datar, rata, tidak licin berjarak 50 meter dan 60 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan

*) Bendera start

*) peluit

*) tiang pancang

*) Stopwatch

*) serbuk kapur

*) Formulir

*) alat tulis

c. Petugas tes

1) juru keberangkatan

2) pengukur waktu merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan

1) sikap permulaan “ peserta berdiri dibelakang garis start “

2) gerakan

a) pada aba-aba “ Siap “ mengambil sikap start berdiri siap untuk lari

b) pada aba-aba “ Ya “ peserta lari secepat mungkin menuju garis finis, menempuh jarak 50 meter untuk testi umur 13 s/d 15 tahun dan 60 menter untuk testi umur 16 s/d 19 tahun

3) Lari masih bisa diulang apabila:

a. Pelari mencuri start

b. Pelari tidak melewati garis finis

3. Pelari terganggu dengan pelari yang lain

4) Pengukuran waktu

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis.

e. Pencatatan hasil

1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 meter bagi testi umur 13 s/d 15 tahun dan 60 meter untuk testi umur 16 s/d 19 tahun, dalam satuan waktu detik

2) Waktu dicatat :

a. satu angka dibelakang koma(stopwatch manual)

b. Dua angka dibelakang koma (stopwatch digital )

2. Tes gantung angkat tubuh untuk putra, tes gantung siku tekuk untuk putri

a. Tes gantung angkat tubuh 60 detik untuk putra

1. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu

2. Alat dan fasilitas

a. lantai yang bersih dan rata

b. palang tunggal yang dapat diatur tinggi rendahnya, sesuai dengan peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inci

c. stopwatch

d. serbuk kapur atau magnesium karbonat

e. nomor dada, normulir tes dan alat tulis

3. Petugas tes

a. pengamat waktu

b. penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

4. Pelaksanaan

a. sikap permulaan

Bergantung pada palang tunggal

b. Gerakan

mengangkat tubuh dengan membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada di atas pang tunggal, kemudian kembali kesikap awal permulaan

1. selama melakukan gerakan, mulai dari kepala sampai ujung kaki tetap merupakan garis lurus

2. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik

c. Angkatan diangggap gagal dan tidak disitung apabila

1. Pada waktu mengkat badan, peserta melakukan gerakan mengayup

2. Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal

5. Pencatatan hasil

a) Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna

b) Yang dicatat adalah jumlah ( frekwensi0 angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 69 detik

c. Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini, walaupun telah berusaha, hasilnya di tulis angka 0 (nol)

b. Tes gantung siku tekuk untuk putrid

1. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mewngkur kekuatan dan ketahanan lengan otot bahu

2. Alat dan fasilitas

a. Palang tunggal yang dapat diturunkan dan dinaikan

b. Stopwatch

c.Formulir tes dan alat tulis

d. Nomor dada dan serbuk kapur atau magnesium karbonat

3. Petugas tes

Pengukur waktu atau merangkap pencatat hasil

4. Pelaksanaan

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta

a. Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap kea rah kepala

b. Gerakan

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.

5. Pencatatan hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut di atas dalam satuan waktu detik

Catatan :

Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas dinyatakan gagal dan hasilnya ditulis 0(nol)

3. Baring duduk 60 detik

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut

b. Alat dan fasilitas

1. Lantai/lapangan rumput yang rata dan bersih

2. Stopwatch

3. Nomor dada, Formulir tes

4. Alat tulis dan lain-lain

c. Petugas tes

1. pengamat waktu

2. penghitung gerakan merangkap pencatat hasil

d. Pelaksanaan

1). Sikap pwermulaan

a. Berbaring terlentang di lantai atau rumput, kemudian lutut ditekuk dengan sudut ± 90 º, kedua tangan dengan jari-jarinya berselang selip diletakkan dibelakang kepala.

b. Petugas/peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat

2). Gerakan

a. Pada aba-aba “ ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha dan kemudian kembali kesaikap permulaan. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang selama 60 detik

b. Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin

c. Pencatatan hasil

1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik

2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk hasilnya ditulis angka 0(nol).

4. Loncat Tegak

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga ekspiosif

b. Alat dan fasilitas

1. Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm dan dipasang pada dinding atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150 em

2. serbuk kapur

3. Alat penghapus

4. Nomor Dada

5. Formulir tes

6. Alat tulis

Dipasang pada dinding yang rata

c. Petugas tes

Pengamat dan pencatat hasil

d. Pelaksanaan

1. Sikap permulaan

a. Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur tau magnesium karbonat

b. Peserta berdiri tegak dekat dinding,kaki rapat, papan skala disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan kanan dekat dinding diangkat ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya

2. Gerakan

a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukan lutut dan kedua lengan diayun kebelakang, kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas.

b) Ulangi loncatan ini sampai 3 kali berturut-turut

e. Pencatatan hasil

1. selisih raihan loncatatan dikurangi raihan tegak

2. Ketiga selisih raihan dicatat

5. Lari 1000 meter putra untuk testi umur 13 s/d 16 tahun, 1200 meter putra untuk testi 16 s/d 19 tahun, 800 meter untuk purti bagi testi umur 13 s/d 16 tahun dan 1000 meter bagi testi umur 16 s/d 19 tahun.

a. Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaraan darah dan pernapasan.

b. Alat dan fasilitas

1. Lintasan lari berjarak 1000 meter

2. Stopwatch

3. Bendera start

4. Peluit

5. Tiang pancang

6. Nomor Dada

7. Formulir dan alat tulis

c. Petugas

1. Juru keberangkatan

2. Pengukur waktu

3. Pencatat hasil;

4. Pembantu umum

d. Pelaksanaan

1. Sikap permulaan ; Peserta berdiri dibelakang garis start

2. Gerakan ; papa aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari

3. Pada aba-aba “ YA “ peserta lari menuju garis finis dengan menempuh jarak 1000 meter uintuk purta usia 13 s/d 15 tahun, 1200 meter putra usia 16 s/d 19 tahun, 800 meter untuk putrid usia 13 s/d 15 tahun dan 1000 meter untuk putrid usia 16 s/d 19 tahun

Catatan :

Lari dapat diulang bilamana ada pelari mencuri start dan ada pelari yang tidak melewati garis finis

e. Pencatatan hasil

1. Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis

2. hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak yang sudah ditentukan. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.

F. PETUNJUK PENILAIAN

Penilaian kesegaran jasmani bagi Warga Belajar paket B setara maupun Warga paket C setara yang telah mengikuti Tes Kesegaran Jamani Indonesia dinilai dengan menggunakan “ Tabel Nilai ” untuk menilai prestasi dari masing-masing butir tes dan menggunakan “ Norma “ untuk menentukan klasifikasi/kategori tingkat kesegaran jasmani.

Tabel nilai seperti pada table 1 dan table 2

A. Tabel Nilai

Table 1

Table Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

Untuk remaja usia 13 s/d 15 tahun

PUTRA

Nilai

Lari

50 meter

Gantung Angkat Tubuh

Baring Duduk 60 detik

Loncat tegak

Lari 1000 meter

Nilai

5

s.d – 6,7”

16 ke atas

38 ke atas

66 ke atas

s.d – 3’04”

5

4

6,8” – 7.6 “

11 – 15

28 – 37

53 – 65

3’05”-3,53”

4

3

7,7 “ – 8,7 “

6 – 10

19 – 27

42 – 52

3’54”- 4’46”

3

2

8,8 “ – 10,3 “

2 – 5

8 – 18

31 – 41

4’47”-6’04”

2

1

10,4” - dst

0 - 1

0 - 7

s.d 30

6’05” - dst

1

Tabel 2

Tebel Nilai

Tes Kesegaran Jasmani Indonesia

Untuk Remaja usia 13 – 15 tahun

PUTRI

Nilai

Lari

50 meter

Gantung Angkat Tubuh

Baring Duduk 60 detik

Loncat tegak

Lari 1000 meter

Nilai

5

s.d – 6.7”

41” ke atas

28 ke atas

50 ke atas

s.d – 3’06”

5

4

7.8” – 8.7”

22” – 40”

19 – 27

39 – 49

3’07” –3’55”

4

3

8.8” – 9.9”

10” – 21”

9 – 18

30 – 38

3’56”- 4’58”

3

2

10.0” – 11.9”

3” – 9”

3 – 8

21 – 29

4’59 – 6’40”

2

1

12.0” - dst

0” – 2”

0 - 2

20 - dst

6’41” dst

1

B. Tabel Norma

Untuk mengklasifikasikan tingkat kesegaran jasmani remaja, yang telah mengikuti Tes Kesegaran jasmani Indonesia dipergunakan Norma seperti tertera pada table 3 yang berlaku untuk putra dan putrid

Tabel 3

NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

NO

JUMLAH NILAI

KLASIFIKASI

1

22 – 25

Baik Sekali ( BS )

2

18 – 21

Baik ( B )

3

14 – 17

Sedang ( S )

4

10 – 13

Kurang ( K )

5

5 – 9

Kurang Sekali ( KS )

C. Cara Menilaian

1. Hasil Kasar

Hasil Kasar adalah prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh Warga Belajar yang telah mengikuti tes. Tingkat Kesegaran Jasmani Warga Belajar tidak dapat dinilai secara langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai, karena satuan ukuran yang dipergunakan masing-masing butir tes tidak sama yaitu :

a. Untuk butir lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan ukuran “ waktu”

b. Untuk butir tes baring duduk dan gantung angkat siku tekuk mempergunakan satuan ukuran jumlah ulangan Gerak ( kali )

c. Untuk butir tes loncat tegak, mempergunakan satuan ukuran “ Senti meter “

2. Nilai Tes

Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan mengubah hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu. Setelah hasil kasar setiap butir diubah menjadi nilai, maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut dengan menggunakan Tabel Nilai dan Norma.

Contoh Penggunaan Tabel Nilai dan Norma

Nama peserta KHAMIM UMUR 13 TAHUN

No

Jenis tes

hasil

Nilai

Keterangan

1

Lari 50 meter

6.9”

4

233- 195 = 35

2

Gantung angkat tubuh

14

4

3

Baring duduk, 60 detik

28 x

4

4

Loncat Tegak

-Tinggi raihan : 198 cm

-Loncatan I : … 235cm

-Loncatan II :…233 cm

-Loncatan III :…235 cm

35 cm

4

5

Lari jarak 1000 meter

3’10”

4


Jumlah Nilai

-

20


Klasifikasi/Kategori

B A I K

D. FORMULIR PENILAIAN TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA

Nama Peserta : ……………………

U m u r : ……………………..

Tanggal lahir : ……………………..

Tinggi Badan : ……………………..

Berat badan : ……………………..

Tanggal Tes : ……………………..

No

Jenis tes

hasil

Nilai

Keterangan

1

Lari 50 meter




2

Gantung angkat tubuh



3

Baring duduk, 60 detik



4

Loncat Tegak

-Tinggi raihan : …. cm

-Loncatan I : … .cm

-Loncatan II :….. cm

-Loncatan III :…… cm



5

Lari jarak 1000 meter




Jumlah Nilai




Klasifikasi/Kategori


G. P E N U T U P

Kesegaran Jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi Kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar.

Mengingat bahwa remaja usia 13 s.d. 19 tahun termasuk dalam usia sekolah, maka Modul ini sangat tepat dipergunakan sebagai sarana mengevaluasi hasil belajar Penjaskes maupun oleh Pamong Belajar, Tutor, dan serta Pembina Olahrag di PUTD SKB Gudo Kabupaten Jombang pada umumnya dan khusunya Warga Belajar Paket B setara dan warga Belajar paket C setara.

Pelaksanaan Pendidikan Jasmani di Kelompok Belajar merupakan satu bentuk pembinaan Kesegaran Jasmani bagi Warga Belajar bila pelaksanaannya dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, maka sudah sepantasnya bahwa tes kesegaran jasmani ini dapat dilakukan di Kelompok Belajar khususnya pada kejar paket B maupun kejar paket C.

H. KEPUSTAKAAN

> Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga 1986/1987 “ Tes Kesegaran jasmani Piagam Presiden

> Diretorat Pendidikan dasar dan Menengah Mendiknas 2001 “ Evaluasi Pendidikan jasmani

> Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Depdikanas 1995 “ Tes Kesegaran jasmani Indonesia untuk remaja usis 13 s.d 15 tahun

> Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Depdikanas 1996 “ Tingkat Kesegaran jasmani Anda

Jombang, Desember 2010

Penyusun


L A S U B U, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUAK SITUS SEJARAH SINGKAT CANDI ARIMBI

https://youtu.be/uhMThslteV8